Panja Lingkungan Hidup Kawasan Danau Tinjau 15 Danau Prioritas di Indonesia
Panja Lingkungan Hidup Komisi VII DPR akan memprioritaskan kunjungan pada 15 danau prioritas di Indonesia. Pada kesempatan kali ini, Komisi VII DPR melakukan kunlap ke Kabupaten Kutai Kertanegara Provinsi Kaltim, diantaranya melihat langsung kondisi Danau Semayang, Melintang dan Jempang.
“Kondisi ekosistem perairan danau kita saat ini cenderung mengalami degradasi karena masih belum maksimalnya upaya pengelolaan ekosistem danau serta masih kuatnya ego sektoral yang kesemuanya itu berimplikasi pada koordinasi yang tidak berjalan sebagaimana mestinya,” kata ketua tim rombongan Sutan Sukarnotomo (F-PD), saat Kunlap ke Kaltim baru-baru ini.
Akibatnya, lanjut Sutan, fungsi dari danau sebagai supply air bersih bagi masyarakat disamping fungsi-fungsi lainnya tidak bisa termanfaatkan dengan baik.
Ia menambahkan, keberadaan danau sebagai sumber daya air telah banyak mengalami kerusakan akibat pencemaran, perubahan fungsi tata guna lahan atau dikarenakan pengelolaan yang kurang tepat. “Padahal, terkait upaya penyelamatan danau kita telah memiliki UU No.7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, Pendayagunaan Sumber Daya Air, dan Pengendalian Daya Rusak Air,” tegasnya.
Menurutnya, konservasi Sumber Daya Air, Pendayagunaan Sumber Daya Air, dan Pengendalian Daya Rusak Air sangat diperlukan sebagai upaya yang menjamin ketersediaan kuantitas dan kualitas air untuk memenuhi keperluan seluruh makhluk hidup secara berkesinambungan, serta upaya pengendalian bencana alam, bencana sosial, bahkan bencana ekonomi yang mungkin terjadi akibat sumber daya air.
“Mudah-mudahan dengan melihat langsung danau tersebut dan adanya informasi yang komprehensif terhadap berbagai permasalahan akan menjadi dasar bagi Komisi VII dalam merumuskan rekomendasi kepada pemerintah terkait upaya pengelolaan ekosistem kawasan danau di Indonesia sesuai kewenangan yang dimiliki,” harapnya.
Sementara dari Badan Lingkungan Hidup Kalimantan Timur, Kristayana mengatakan, kalau ditinjau dari aspek hidrologi, danau-danau tersebut berfungsi sebagai pengendali dan peredam banjir yang berasal dari hulu sungai Mahakam. Keberadaan danau tersebut merupakan pengatur aliran air sehingga luapan air banjir yang berasal dari hulu sungai Mahakam tidak langsung membanjiri kota-kota di Daerah Aliran Sungai (DAS) Mahakam bagian hilir.
Selain itu juga merupakan tempat kehidupan satwa air langka, yaitu Pesut Mahakam yang merupakan satu-satunya di dunia dan hidup di danau-danau sekitar sungai Mahakam. “Oleh karena itu, diperlukan upaya konservasi pengelolaan lingkungan perairan danau di daerah Mahakam Tengah,” jelasnya.
Dia menambahkan, manfaat kawasan sungai Mahakam merupakan jalur utama transportasi air dan beberapa danau dan rawa pada Daerah Mahakam Tengah (DMT) merupakan kawasan penting untuk perkembangan ikan dan berbagai jenis burung bangau-bangauan, sebagai daerah tangkapan air, sebagai tempat pemukiman penduduk di bagian hilir. “Danau-danau tersebut juga dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar danau untuk lahan pertanian secara tradisional apabila danau-danau ini pada musim kemarau mengalamai penurunan drastis dan beberapa tempat mengalami kekeringan,” tuturnya.
Tim Kunlap Komisi VII ke Provinsi Kalimantan Timur terdiri atas 7 orang anggota, rombongan tim dipimpin Sutan Sukarnotomo (F-PD) dan sejumlah anggota lintas fraksi, Albert Yaputra (F-PD), Heriyanto (F-PD), Sutan Bhatoegana (F-PD), Azwir Dainy Tara (F-PG), Nazaruddin Kiemas (F-PDIP), dan Muhammad Idris Luthfi (F-PKS). (iw)/foto:iw/parle.